Sebagian besar orang percaya bahwa kita merasa haus ketika badan kita memerlukan lebih banyak air. Meskipun hal ini benar, tetapi penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa muncul beberapa tanda lain ketika sebagian atau seluruh bagian tubuh kita kekurangan air. Mengabaikan tanda-tanda ini dapat menyebabkan penyakit berat yang mungkin dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan. Hampir setiap orang mengetahui bahwa minum air sesuai kebutuhan tubuh, baik untuk kesehatan. Tetapi kebanyakan orang tidak memahami apa sebabnya dan apa yang sebetulnya terjadi ketika kebutuhan tubuh akan air tidak tercukupi. Topik ini menitikberatkan pada peran penting air dalam mencegah beberapa masalah kesehatan, yang dapat menyebabkan penyakit berat. Selain itu juga menggambarkan teknik-teknik penyembuhan alami yang bervariasi, dimana air memainkan peranan penting.
Lebih dari 70 persen dari total berat badan kita terdiri dari air. Meskipun terdapat di hampir semua bagian tubuh, air terutama terdapat pada organ-organ seperti paru-paru, otak, dan bagian tubuh yang berupa cairan semisal darah, getah bening, air liur, dan cairan yang dikeluarkan oleh organ-organ pencernaan.
Air mudah ditemukan di mana-mana. Ada dua sumber utama air-bawah tanah dan permukaan tanah (air hujan). Biasanya, air di permukaan tanah disebut “ringan” dan air dari dalam tanah dikatakan “berat”. Artinya, air di bawah tanah mengandung mineral dan /atau senyawa-senyawa yang bercampur menjadi satu. Air yang ringan lebih efektif digunakan untuk terapi bila dibandingkan dengan air yang berat. Bagaimanapun juga, penting untuk diingat bahwa kotoran-kotoran yang terdapat di dalam air yang ringan, jika ada, dapat merugikan kesehatan. Karena itu, perlu memurnikan air yang akan digunakan untuk minum atau terapi.
Air menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam penyembuhan beberapa penyakit oleh nenek moyang orang Mesir, Yahudi, Yunani, Persia, dan Hindu selama beberapa abad. Orang China sudah menggunakan air sebagai obat beberapa abad Sebelum Masehi. Orang Jepang sudah menggunakan air dingin untuk menyembuhkan beberapa penyakit hampir 800 tahun yang lalu. Hippocrates, bapak pengobatan modern, juga berhasil menggunakan air panas dan air dingin untuk menangani penyakit-penyakit seperti demam, borok, pendarahan di luar tubuh, dan lain-lain.
